“Vitamin D berkaitan erat dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat, kesehatan kognitif dan energi yang seimbang, serta banyak memberikan manfaat kesehatan positif lainnya apabila asupannya tercukupi.”
Asiapramulia.com – Tubuh memerlukan berbagai macam nutrisi untuk membantu proses metabolisme, salah satunya dengan vitamin D. Vitamin ini umumnya bisa didapatkan dari sinar matahari dengan melakukan berbagai aktivitas di luar. Bisa juga mendapatkannya dari berbagai makanan seperti ikan salmon, ikan tuna, telur, susu, dan yoghurt.
Kekurangan vitamin bisa jadi merupakan akibat dari konsumsi nutrisi yang buruk. Kekurangan nutrisi adalah suatu kondisi ketika pola makan Sobat ASPRA tidak sehat dan tidak seimbang. Vitamin D menjadi salah satu nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Diketahui, vitamin D memiliki peran penting untuk membantu menjaga kesehatan gigi, tulang, detoksifikasi, hingga meningkatkan kerja sistem imun tubuh.
Di sisi lain, kalau asupan vitamin D tidak tercukupi, dapat memicu munculnya berbagai gangguan kesehatan. Salah satu akibat kekurangan vitamin D yang perlu diwaspadai adalah berkurangnya kepadatan tulang. Sinar matahari adalah salah satu sumber terkuat vitamin D, dan karena tidak terlalu banyak sumber makanan yang mengandung vitamin ini, maka biasanya tidak sedikit orang mengalami kekurangan vitamin D. Apabila kebutuhan vitamin D harian tidak tercukupi, hal ini dapat berdampak pada kesehatan tulang dan beberapa fungsi tubuh lainnya. Sementara kekurang
Menurut ulasan yang diterbitkan Pediatrics and Neonatology pada 2019 menunjukkan, kekurangan vitamin D jangka panjang dikaitkan dengan penurunan fungsi kekebalan tubuh dan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, migrain, depresi, dan jenis kanker tertentu. Untuk alasan tersebut, konsumsi vitamin D sangatlah penting untuk menjaga tubuh, terutama tulang agar tetap sehat seiring dengan bertambahnya usia. Karena kandungan vitamin D dalam makanan jumlahnya sangat sedikit, beberapa orang sering kali mengonsumsi suplemen vitamin D untuk mendapatkan manfaatnnya.
Setiap orang berisiko kekurangan vitamin D, namun ada kelompok yang rentan seperti orang yang tidak pernah terpapar oleh sinar matahari. Contohnya orang yang bekerja di dalam ruangan terus-menerus, pekerja yang memakai outfit tertutup, manula, ibu hamil menyusui, dan orang yang memiliki gangguan pencernaan.
Sumber: EverydayHealth.com
Tetapi jika kebutuhan vitamin D tidak tercukupi, tubuh biasanya memberikan gejala yang menandakan seseorang kekurangan vitamin D. Apa saja? Simak berikut ini.
Sering Lelah
Melalui beberapa penelitian kurang vitamin D akan membuat seseorang merasa gampang lelah. Selain itu, vitamin D yang tak tercukupi bisa memicu seseorang kesulitan mendapatkan istirahat yang berkualitas. Ahli diet mengatakan bahwa Vitamin D sangat penting dalam membantu sistem kekebalan tubuh, dan membekali tubuh untuk melawan virus dan bakteri secara efektif.
Kesehatan Tulang dan Punggung Terpengaruh
Vitamin D membantu menjaga kesehatan tulang dengan meningkatkan penyerapan kalsium tubuh. Munculnya rasa nyeri tulang dan punggung bagian bawah mungkin merupakan gejala kekurangan vitamin D.
Kerontokan Rambut
Studi mengaitkan kadar vitamin D yang rendah dengan alopecia areata, yakni penyakit autoimun yang ditandai dengan kerontokan rambut parah. Sebuah artikel tahun 2021 menyatakan bahwa kadar vitamin D mungkin memiliki hubungan terbalik dengan kerontokan rambut yang tidak menimbulkan bekas luka. Artinya semakin tinggi kadar vitamin D, semakin sedikit kerontokan rambut yang terdeteksi dalam penelitian tersebut, dan sebaliknya. Hal ini terjadi lantaran vitamin D yang merangsang folikel rambut baru tidak menjalankan tugasnya sebagaimana mestinya. Bahkan tidak hanya rontok biasa, tubuh yang kekurangan vitamin D tidak menutup kemungkinan mengalami alopecia areata atau kerontokan rambut merata yang disebabkan oleh penyakit autoimun.
Depresi
Meskipun depresi bisa terjadi karena berbagai hal, akan tetapi salah satu efek apabila tubuh kekurangan vitamin D adalah rentan mengalami depresi nih, Sobat ASPRA. Sebab dikutip dari PubMed Central, vitamin D dianggap sebagai faktor penting yang mempengaruhi gejala depresi, emosi negatif, dan kualitas hidup. Lalu dalam jurnal Psychiatry Research tahun 2015, partisipan yang memiliki kadar vitamin D rendah lebih cenderung memiliki gejala depresi yang signifikan secara klinis. Selanjutnya masih dari PubMed Central, Vitamin D ditemukan penting tidak hanya untuk gangguan kesehatan fisik namun juga untuk mengatasi berbagai gangguan kesehatan mental, seperti yang disarankan oleh beberapa meta-analisis yang dilakukan terutama untuk depresi, menyimpulkan bahwa suplementasi vitamin D mampu secara efektif meringankan gejala depresi.
Itulah informasi seputar vitamin D dan gejala-gejala tubuh apabila kekurangan vitamin tersebut. Jangan lupa untuk tetap mendapat sinar matahari yang cukup dan diiringi dengan makanan tinggi vitamin D ya, Sobat ASPRA. Semoga bermanfaat!
Sumber: PopMama.com