“Donat atau doughnuts merupakan kudapan manis yang sederhana, sering dijadikan camilan dan populer dijual di toko roti, kafe, atau restoran. Donat juga sering kita temui di acara-acara khusus seperti ulang tahun, pesta, atau acara pagi seperti sarapan. Banyak orang yang gemar mengonsumsi donat sebagai camilan manis atau makanan penutup.”
Asiapramulia.com – Selama ini Sobat ASPRA seringkali mengonsumsi donat, bahkan di beberapa negara terdapat variasi donatnya masing-masing. Di Indonesia, donat umumnya berbentuk bundar, ada juga yang bentuknya bolong di bagian tengah dan biasanya ditaburi gula halus atau coklat. Zaman sekarang donat banyak yang diolah dengan isian krim atau selai di dalamnya, dikenal denhan sebutan bomboloni.
Donat termasuk dalam jenis kue yang terbuat dari adonan tepung terigu, gula, telur, mentega, dan ragi. Adonan ini biasanya diuleni dan didiamkan untuk mengembang sebekum digoreng dalam minyak panas. Setelah matang, donat akan dihias dan ditaburi dengan gula halus, krim, selai, cokelat dan aneka topping lainnya. Tapi, tahukan Sobat ASPRA asal mula sejarah donat yang selama ini kita makan ?
(sumber : fimela.com)
Awal Mula Sejarah Donat
Terdapat beberapa teori mengenai asal-usul donat, teori pertama mengatakan bahwa donat pertama kali muncul di wilayahn Arab pada abad ke-7. Pada saat itu, mereka membuat olahan kue yang disebut “awama” atau “yunani” yang terbuat dari adonan tepung, air, ragi, dan rempah-rempah yang kemudian digoreng menggunakan minyak. Kemudian kue ini diperkenalkan kepada bangsa Eropa oleh para pedagang Arab.
Pada abad ke-15, donat mulai muncul di Eropa dan bentuknya sudah lebih modern. Di Belanda, mereka membuat kue yang disebut “olykoeks” terbuat dari adonan tepung gandum, telur, ragi, dan rempah-rempah. Olykoeks kemudian dibawa ke Amerika Serikat oleh para imigran Belanda pada abad ke-18 dan ke-19.
Pada abad ke-19 dan ke-20, donat menjadi populer di Amerika Serikat. Seorang wanita bernama Hanson Gregory telah menciptakan lubang tengah donat pada tahun 1847. Berdasarkan cerita, ia ingin memiliki donat yang matang sempurna di bagian dalam dan merata dibagian tengah, sehingga ia menggunakan tutup botol untuk memotong bagian tengah adonan sebelum digoreng. Inilah yang menginspirasi bentuk donat modern, dengan lubang dibagian tengahnya.
(sumber : idntimes.com)