"Simping, Penjepit Rambut Nenek dari Purwakarta"

“Siapa nih yang suka makan arum manis dengan tambahan kue simping ? Bagi beberapa Sobat ASPRA mungkin sudah mengenal makanan satu ini, tapi beberapa juga ada yang belum tahu. Kue Simping terbuat dari tepung tapioka, terigu, dan beberapa penyedap yang memberikan rasa pada kue simping.”
Asiapramulia.com –  Kue simping berbentuk bundar dan tipis, yang memiliki rasa gurih, nikmat dan kelezatan yang tiada tara bagi para penikmatnya. Bahkan kini kue simping memiliki beragam varian rasa mulai dari rasa kencur, bawang, pandan, nanas, durian, stroberi, dan masih banyak lagi. Warna dari kue simping biasanya mengikuti rasanya, mulai dari warna pink, ungu, hijau, biru, kuning, dan masih banyak lagi. Warna dan rasa yang bervariasi membuat makanan satu ini banyak diminati oleh masyarakat.
Resep Cara Membuat Rambut Nenek yang Tidak Mudah Patah - Food Fimela.com

                                                                                          (sumber : fimela.com)

Tahukah Sobat ASPRA, simping merupakan makanan raja dalam sejarah Purwakarta. Menurut para tetua, kue simping sudah ada sejak zaman kerajaan Sunda dan menjadi kesukaan para bangsawan. Mulanya cerita berawal dari Kampung Kaum yang letaknya tak jauh dari kantor Bupati Purwakarta. Lokasi ini menjadi tempat produksi simping yang mulai berkembang secara luas hingga ke daerah pinggiran kabupaten Purwakarta.
Kue simping biasanya digunakan untuk menjepit jajanan arum manis. Jika Sobat ASPRA pergi ke purwakarta tidak sulit mencari produsen simping. Bahkan jika Sobat ASPRA beruntung, tidak hanya bisa membeli tapi juga bisa melihat proses pembuatan kue simping yang unik. Hal yang menarik adalah, tidak banyak warga Purwakarta yang mengetahui asal-usul nama simping. Terdapat beberapa versi dari para penjual, simping berasal dari kata sumping yang artinya ‘datang’. Simping sendiri berbentuk bulat tipis seperti lembaran berdiameter 5 cm dan tebal kurang dari 1cm, dengan tekstur gurih dan renyah.
Dalam proses pembuatan kue simping, adonan yang terbuat dari campuran tepung terigu, tapioka, dan santan tidak boleh dituangkan terlalu banyak. Hal ini dilakukan untuk menghindari tekstur yang kurang renyah. Ketika membolak-balik cetakan pun, memerlukan gerakan tangan yang cepat agar adonan tidak gosong. Kue simping merupakan makanan yang bebas kolestrol, mengapa demikian? Karena proses pembuatannya tidak menggunakan minyak, dan hanya dipanggang sehingga aman dikonsumsi.
 
Sumber : kulinear.hops.id, jabarnews.com, urbanasia.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang harus diisi ditandai dengan *

Obrolan Langsung
Butuh Bantuan?
Halo Saya Novy, Ada yang bisa di bantu?