"Keunggulan Kemasan Galon PET"

“Apa itu PET? Banyak orang mungkin belum mengetahui bahwa kemasan plastic dalam makanan dan minuman memiliki jenis yang berbeda-beda. Mungkin sebagian besar dari kita sudah mengetahui apa itu PET, yaitu singkatan dari Polyethylene Terephthalate. Jenis plastik yang berbeda-beda biasanya kita lihat dari bagian bawah kemasan, dimana terdapat keterangan angka tertentu.”
Pilih Galon Air Minum Berbahan PET atau Bahan PC, Mana yang Lebih Aman? Ternyata Ini Kata Pakar - Surya.co.id

                                                                                   (sumber : surabaya.tribunnews.com)

Asiapramulia.com –  PET menjadi salah satu jenis plastik yang aman dan sering digunakan sebagai kemasan minuman. Melansir dari American Beverage, plastik PET atau polyethylene terephthalate merupakan sejenis plastik bening yang kuat, ringan, dan 100% dapat didaur ulang. Berbeda dengan jenis lainnya, plastik dengan bahan PET tidak sekali pakai. Hal inilah yang membuat kemasan PET sering dijadikan kemasan minuman.
Tahukah Sobat ASPRA jika jenis plastik PET unik dan berharga? Tentunya hal ini dipengaruhi oleh kemampuan PET yang bisa dilebur dan dipintal menjadi serat, serta bisa didaur ulang menjadi seperti fungsi aslinya. Plastik PET memiliki beberapa karakteristik yaitu, ringan, aman, dan tahan lama. Meski dianggap kuat, plastik PET ternyata agak lentur dan tidak mudah sobek. Dalam bahan PET juga terkandung karbon yang lebih kecil daripada bahan alternatif lainnya, sehingga penggunaan plastik PET akan berdampak signifikan pada lingkungan dan ekonomi.
Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) menegaskan, konsumen perlu memilih alternatif air minum kemasan gallon PET karena dianggap lebih aman. Galon plastik berbahan PET telah banyak beredar untuk digunakan oleh industry air minum dalam kemasan (AMDK). Selain memiliki nilai keamanan dan kesehatan lebih tinggi, penggunaan galon berbahan PET dianggap lebih ekonomis.
 
Sejarah Platik PET
Plastik PET dikembangkan di laboratorium Inggris oleh Calico Printers Association pada tahun 1940. Kemudian diberikan hak paten usaha pada tahun 1941, penggunaan PET pertama kali di  Amerika Utara pada pertengahan tahun 1940-an oleh sekelompok ilmuan DuPont. Lalu pada tahun 1970-an PET digunakan dalam banyak kemasan seperti dalam botol plastik. Jenis plastik tersebut dibuat dari mono etilen glikol (MEG) dan asam tereftalat yang dimurnikan (PTA). Bahan-bahan ini berasal dari minyak mentah dan gas alam.
 
Keunggulan Plastik PET
Jika dibandingkan dengan aneka jenis plastik lainnya, PET memiliki banyak keunggulan yaitu :
  • Produksi plastik PET membutuhkan lebih sedikit energi jika dibandingkan dengan alternatif lainnya. Pengemasan menggunakan plastik PET memerlukan lebih sedikit bahan bakar untuk transportasii karena sifatnya yang ringan. Hal ini juga berkontribusi untuk menurunkan emisi karbon.
  • Plastik PET ringan, kuat, dan tahan lama. Botol dengan bahan PET kini semakin ringan dengan berat 40% lebih ringan jika dibandingkan dengan tahun 2000 lalu.
  • Plastik PET bisa didaur ulang tanpa batas. Plastik PET yang sudah didaur ulang bisa dibuat menjadi produk baru, sehingga dapat mengurangi emisi. Sebab, produk PET daur ulang menunjukkan penurunan emisi CO2 hingga 90% jika dibandingak dengan PET murni.
 
Kemasan Plastik PET Aman
Sejak tahun 1940, FDA dinyatakan aman digunakan untuk segala jenis makanan dan minuman. Beberapa penelitian telah mengonfirmasi terkait dengan keamanan PET sebagai kemasan makanan, karena jenis plastik ini tidak mengandung BPA atau Bisphenol-A yang berbahaya bagi kesehatan. PET tidak mengeluarkan kontaminan ke lingkungan yang tidak berdampak langsung ke bumi. Perlu Sobat ASPRA ketahui bahwa jenis plastik ini memiliki kemampuan daur ulang.
Phthalates merupakan kelas bahan kimia yang mencakup tiga himpunan bagian dengan sifat yang berbeda-beda. Polyethylene terephthalate (PET) termasuk di dalam salah satu subset phthalate ini. PET juga tidak mengandung plasticizer atau orthophthalates. Pemlastis juga tidak pernah menggantikan tereftalat yang digunakan di pabrik PET, dan keduanya juga tidak pernah dicampur. Penelitian saat ini menunjukkan bahwa PET tidak mengandung atau melarutkan bahan kimia seperti estrogen, BPA atau pengganggu endokrin lainnya.
 
Sumber : cleobalikpapan.com, ekonomi.republika.co.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang harus diisi ditandai dengan *

Obrolan Langsung
Butuh Bantuan?
Halo Saya Novy, Ada yang bisa di bantu?