“Perayaan Imlek atau Tahun Baru China menjadi salah satu perayaan yang paling dinanti-nantikan bagi masyarakat Tionghoa. Imlek menjadi tanda pergantian musim dari musim dingin ke musim semi, sehingga Imlek biasanya jatuh pada bulan Januari atau Februari dengan tanggal yang berbeda-beda.”
Asiapramulia.com – Mengawali tahun yang baru biasanya ramai dengan kegembiraan Hari Raya Imlek. Tapi tahukah Sobat ASPRA mengapa hari raya ini diselenggarakan? Mengapa dianggap sebagai tahun baru Tiongkok dan berbeda dari tahun baru pada umumnya? Mungkin beberapa dari Sobat ASPRA belum mengetahuinya, ternyata semuanya itu ada ceritanya loh!
Yuk kita simak beberapa fakta perayaan Imlek yang harus diketahui :
1. Perayaan Imlek Sebenarnya Ritual Pengusiran Monster
(sumber : jakmall.com)
Hari raya Imlek disebut Guo Nian (过年) dalam bahasa Tiongkok, yang artinya “merayakan tahun baru” atau “mengalahkan Nian”. Bagi Sobat ASPRA yang tidak tahu, Nian (年, atau Nianshou 年兽) digambarkan sebagai monster yang memiliki kepala panjang dengan tanduk tajam. Dipercaya monster ini tinggal di laut dalam dan hanya muncul ketika hari raya Imlek untuk memakan orang dan ternak disekitar.
2. Warna Merah Dipercaya Bisa Mengusir Nian
Menurut cerita, Nian takut kepada warna merah. Dari cerita inilah warga mulai menempelkan kertas warna merah pada pintu dan mengenakan baju merah. Bukan hanya itu, Nian juga takut terhadap bunyi bambu yang terbakar serta cahaya api atau lilin. Menurut cerita yang beredar Nian tak lagi menghancurkan desa, semenjak dilakukannya hal-hal tersebut yang sekarang dijadikan sebagai tradisi.
3. Imlek Telah Dirayakan Ribuan Tahun Lalu
Belum diketahui pasti sejak kapan perayaan Imlek dilakukan, namun perayaan ini telah dirayakan sejak 3.500 tahun lalu. Bukti ini ditemukan dalam prasasti sejarah Tiongkok. Terdapat lima era yang telah dilewati dalam perayaan Imlek :
a. Dinasti Shang (1600-1046 SM)
b. Dinasti Zhou (1046-256 SM)
c. Dinasti Han (202 SM-220)
d. Dinasti Wei Qing (220-1911)
e. Zaman Modern (1980-sekarang)
Seiring perjalanan pun, ritual dan perayaan Imlek mengalami perubahan-perubahan yang berbeda di setiap eranya.
4. Memberikan Angpao, Ritual Pengusiran Monster
(sumber : tirto.id)
Tahukah Sobat ASPRA ternyata terdapat monster lain, selain Nian yang muncul pada hari raya Imlek. Monster ini dikenal dengan nama Sui yang biasanya menakuti anak-anak ketika sedang tidur, dan jika mereka tersentuh Sui akan menjerit semalaman, terkena demam, hingga memiliki mental yang tidak stabil.
Biasanya orang tua akan terbangun sepanjang malam menjaga anak-anak sambil menyalakan lilin. Mereka juga memberikan delapan koin kepada anak-anak agar dimainkan dan tetap terjaga untuk menghindari serangan Sui. Koin tersebut harus dimasukkan dalam kertas merah dan diletakkan dibawah bantal anak-anak.
Sehingga ketika Sui menyerang, koin tersebut bisa mengeluarkan cahaya kuat dan menakuti sang monster. Angpao juga dikenal sebagai yasui qian (menekan uang Sui).
5. Bukan Isi Angpao yang Berharga, Melainkan Kertas Merah
Kebanyakan orang mengira jika yang lebih bernilai adalah uang didalam angpao. Padahal yang terpenting adalah amplop merah itu sendiri, yang menyimbolkan energi, kebahagiaan dan keberuntungan.
Sementara uang yang ada di dalam angpao, hanya simbolisasi harapan untuk memperoleh kebahagiaan dan berkat bagi si penerima. Disarankan untuk tidak membuka angpao di depan orang yang memberikan, karena dianggap kurang sopan.
6. Takaran Pemberian Angpao Kepada Setiap Orang
Menurut budaya tradisional, mereka yang merayakan Imlek dan bisa mencari penghasilan sendiri baiknya mulai memberikan angpao kepada kerabatnya. Jumlah uang yang diberikan pun berbeda-beda, tergantung pendapatan. Namun terdapat pengecualian, dimana mereka yang belum menikah tidak perlu memberikan angpao.
7. Bait-bait Depan Rumah, Berhubungan Dengan Dunia Mistis
(sumber : liputan6.com)