Asiapramulia.com – Makanan pedas merupakan makanan yang sangat populer dikalangan masyarakat Indonesia, karena makan tanpa sambal akan terasa kurang lengkap. Banyak pula trend bermunculan tentang challenge makan pedas. Selain menarik, tentunya banyak masyarakat yang merasa tertantang untuk mencoba challenge tersebut. Peningkatan konsumsi makanan pedas, tentunya mengundang peluang munculnya usaha penjualan cabai bubuk, dan juga tidak jarang cabai bubuk digunakan sebagai salah satu campuran bumbu masakan.
Namun, dalam menjalankan bisnis tentunya akan ada persaingan, sehingga perlu melakukan perencanaan strategi marketing secara matang. Salah satunya dengan menentukan kemasan yang tepat, sebelum dipasarkan ke masyarakat luas. Ada dua kemasan yang biasa digunakan untuk produk bubuk cabai, yaitu kemasan toples dan sachet, berikut penjelasannya :
1. Kemasan Toples
Kemasan yang paling populer dan banyak Sobat ASPRA temui adalah Toples yang terbuat dari bahan plastik, dan biasanya terdapat lubang pada bagian tutup toples, untuk mempermudah saat menaburkan bubuk cabai. Kemasan ideal yang biasanya digunakan untuk Toples bubuk cabai berada pada ukuran 100ml hingga 500ml, namun ada pula produsen yang menjual dalam ukuran yang lebih besar.
Terdapat beberapa keuntungan penggunaan Toples sebagai wadah produk, salah satunya menjaga kelembaban bubuk cabai sehingga kualitas tidak menurun. Dengan menggunakan kemasan Toples, memberikan kesan produk yang lebih kokoh, elegan, dan mewah, serta memiliki value yang tinggi. Kemasan Toples juga lebih digemari oleh kalangan ibu-ibu maupun para penjual lain, karena kemasan toples memiliki manfaat lebih. Pada saat isian produk bubuk cabai sudah habis, biasanya kemasan Toples akan digunakan Kembali sebagai wadah bumbu atau wadah-wadah lainnya.
2. Kemasan Sachet
Kemasan bubuk cabai yang menggunakan sachet biasanya terbuat dari bahan aluminium foil. Kemasan sachet memiliki beberapa kelebihan salah satunya kuat dan tidak mudah sobek, serta tahan terhadap paparan sinar UV. Bubuk cabai dengan kemasan sachet biasanya berukuran lebih kecil dan pas digunakan untuk satu kali santap. Apalagi buat Sobat ASPRA yang suka traveling atau piknik, bubuk cabai sachet akan terasa lebih praktis. Namun bubuk cabai dalam kemasan jika sudah terbuka, tidak bisa bertahan lama karena telah terkontaminasi dengan udara luar.
Gimana kalau Sobat ASPRA ? lebih tertarik menggunakan kemasan toples atau sachet? Semua tergantung dari penilaian masing-masing, kedua kemasan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Oleh karena itu, jika Sobat ASPRA ingin memulai bisnis berjualan bubuk cabai, pastikan Sobat ASPRA menentukan target pasar yang tepat, agar kemasan yang dipilih pun tepat. Selain melindungi isian produk, pilihan kemasan yang tepat juga bisa menjadi identitas produk yang Sobat ASPRA jual, sehingga berbeda dengan para pesaing lainnya. Semoga bermanfaat yaaa!!
this is one of the best posts, when was the last time you made an article post?
Wow! Blog yang luar biasa. Ini benar-benar 3 perjalanan yang bermanfaat. Sangat menyukai postingan Anda. Segera perbarui info lebih lanjut.