“Tradisi memberi angpao pada saat perayaan Imlek, sudah menjadi sebuah keharusan dan terasa kurang lengkap jika tidak dilakukan. Perayaan Imlek menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu, terutama bagi anak-anak. Tapi tahukah Sobat ASPRA, apa sebenarnya makna pemberian angpao pada perayaan Tahun Baru China?”
Asiapramulia.com – Tradisi bagi-bagi angpao sudah menjadi tradisi turun temurun, dimana orang-orang merayakan tahun baru China dengan memberikan amplop berwarna merah kepada kerabat dan sanak saudara. Bukan hanya soal uang, sejarah angpao membuat warisan leluhur asal dataran China ini tetap eksis hingga saat ini.
Tahukah Sobat ASPRA ternyata pemberiannya pun tidak boleh sembarangan loh, terdapat aturan khusus yang perlu diperhatikan, yuk kita simak!
Sejarah Angpao
(sumber : mediablitar.pikiran-rakyat.com)
Terdapat dua legenda yang dipercaya menjadi awal mula tradisi pemberian angpao, dan kedua cerita ini masih dipercaya hingga saat ini. Menurut legenda pertama, diceritakan adanya delapan peri kiriman dewa yang mengubah diri mereka menjadi koin. Para peri ini dipercaya melakukan transformasi untuk membantu orang tua yang memohon agar putra mereka diselamatkan dari Sui.
Sui merupakan iblis jahat yang seluruh tubuhnya digambarkan berwarna hitam, kecuali tangannya yang tidak berwarna. Dipercaya iblis ini muncul setiap malam Tahun Baru Imlek, konon iblis ini akan menyentuh kepala anak tiga kali, sehingga anak-anak jatuh sakit, hingga menyebabkan kematian.
Delapan koin jelmaan peri ini kemudian dibungkus dengan kertas merah dan diletakkan pada bagian bawah bantal sang anak. Sehingga ketika Sui datang, akan muncul cahaya keemasan keluar dari kertas merah dan membuat Sui ketakutan. Dari legenda inilah banyak orangtua yang memberikan uang kepada anak-anak mereka, kemudian dibungkus dalam kertas merah dan dikenal dengan sebutan ya sui qian (压岁钱), artinya uang yang bisa menghalau setan. Di era sekarang, ya sui qian lebih dikenal sebagai “uang yang diberikan orangtua kepada anak-anak mereka”.
Legenda kedua dimulai oleh peristiwa kelahiran putra Kaisar Xuanzong dari Dinasti Tang. Kaisar memberikan koin mas dan perak kepada selirnya sebagai jimat untuk melindungi sang bayi.
Tradisi Memberikan Angpao Saat imlek
(sumber : kumparan.com)
Tradisi memberikan angpao sudah dimulai sejak zaman Dinasti Song, sekitar abad ke-12. Saat itu, memberikan uang atau li shi dalam bahasa Kanton, menjadi norma tersendiri. Dulunya, angpao terbungkus sutera atau jenis kain lainnya, hingga akhir abad ke-19, amplop berwarna merah mulai digunakan dan dikenal dengan sebutan hóngbāo (紅包), hingga saat ini.
Kewajiban memberi angpao ternyata tidak untuk semua orang loh Sobat ASPRA. Pemberian angpao hanya dilakukan oleh mereka yang sudah menikah atau telah dianggap dewasa.
Aturan Memberikan Angpao Saat Imlek
(sumber : lifestyle.okezone.com)